Disini saya akan megangkat tema mengenai Dampak Psikologis Facebook Terhadap Kesehatan Mental Seorang Manusia, dimana subjek dalam observasi kali ini ialah seorang wanita paruh baya yang gemar menggunakan fasilitas modern ini. Pada awalnya Maya ( samaran ) menggunakan jaringan sosial ini untuk memanfaatkan fasilitas permainan ( game ) yang tersedia dalam situs jejaring Facebook, namun seiring perjalanan waktu, Maya mengetahui segala bentuk fasilitas lainnya dalam Facebook yang dapat menghubungkannya dengan teman – teman lamanya ataupun teman baru, seperti contohnya mengup-date status didalam Facebooknya. Dan mulai sejak itulah Maya mulai kecanduan / ketagihan dengan jaringan situs sosial tersebut. Tiada hari tanpa mengup-date status ataupun mengirimkan pesan dinding atau pesan pribadi ke sesama pengguna Facebook yang juga merupakan temannya.
Setelah membaca pemaparan mengenai hasil pengamatan diatas, sayapun dapat memberikan penjelasan mengenai dampak – dampak apa sajakah yang akan muncul seiring dengan penggunaan Fasilitas jejaring soail Facebook terhadap kesehatan mental seorang manusia khususnya wanita, yang kali ini menjadi subjek dari penilitian saya, diantaranya :
Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
Media elektronik, seperti Komputer, laptop, atau handphone ( ponsel ) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya
Perilaku berkurangnya aktifitas berinreraksi langsung secara face to face terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan).
Sekian Pemaparan yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang baru bagi kita. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar