MedanBisnis � Medan. Meningkatkan kualitas tenaga kerja di Sumatera Utara (Sumut) untuk meminimalisir angka pengangguran, Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan menargetkan melatih sebanyak 2.600 orang tenaga kerja terampil.
Kepala BBLKI Medan, Nurmia Sinaga mengatakan, dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat dibutuhkan lembaga pelatihan yang ideal. Pencapaian tersebut dapat dilakukan dengan menggalangkan dari seluruh aspek pelatihan sehingga demain dan suplai dapat seimbang dilihat dari segi dunia kerja.
"Pelatihan itu sangat penting menciptkan tenaga kerja yang terampil. Apalagi potensi wilayah yang masih begitu besar di Sumut sehingga lapangan kerja terbuka dengan luas," ujarnya kepada wartawan usai Rapat Kerja Pimpinan Stakeholder Jejaring Informasi Pelatihan di Hotel Dharma Deli Medan, Kamis (19/5).
Menurutnya, sampai saat ini BBLKI Medan sudah melatih dan mendidik orang dalam dunia industri yang siap berkerja di sektor hilir serta sektor pariwisata dan wirausaha. Ditahun yang lalu, BBLKI telah menghasilkan 1.580 orang tenaga kerja yang terampil baik yang bergerak di usaha otomotif, salon dan wirausaha lainnya.
"Tahun ini kami targetkan 2.600 orang dan hingga Mei 2011 sudah mencapai 300 orang yang diberi keterampilan. Tenaga kerja yang diberi pelatihan tersebut banyak berasal dari masyarakat yang putus sekolah dan juga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)," ucapnya.
Untuk pencapaian tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan dunia kerja, Nurmia mengatakan, dibutuhkan revitalisasi BBLKI/BLK di pusat dan daerah dengan merubah paradigama konvensional dan sosial servis, sehingga menjadi pelatihan yang berbasis kompotensi dengan bisnis oriental tanpa menghilangkan fungsi sosial pelayanan masyarakat.
"Kita harus mampu menggali, memberdayakan dan mengembangkan sektor-sektor dan peluang baru sehingga sumber keuangan untuk mendanai operasional pelatihan dalam mengoptimalkan pemberdayagunaan fasilitas pelatihan kerja," jelasnya.
Diakuinya, BBLKI Medan belum mempunyai kondisi yang ideal dalam pelatihan khususnya dari aspek SDM, prasarana dan sarana, program kerja, metode dan penganggaran. "Kami terus melakukan pembenahan yang menyangkut SDM, prasarana dan sarana. Selanjutnya kami juga harus menjalin jejaring kerjsama dengan seluruh stakeholder baik tingkat lokal maupun nasional," imbuhnya.
Plt Kadis Disnakertrans Sumut, B Sihombing dalam pemaparannya menyatakan, pelatihan kerja yang dilakukan pihak pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan dalam mengurangi angka pengangguran. Meski sebenarnya menganggur bukanlah musuh, tapi potensi untuk mendapatkan pelatihan.
"Pelatihan dalam menciptakan tenaga kerja terampil sangat membantu pengurangan angka pengangguran. Dari tahun 2009 jumlah pengangguran di Sumut berkurang menjadi 532.427 orang ditahun ini bersisa 512.825 orang," ungkapnya.
Dengan adanya jejaring latihan kerja kata Sihombing, dapat membantu meningkatkan jumlah tenaga kerja di Sumut dan Indonesia pada umumnya. "Kerja sama lembaga pelatihan yang dikelola pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan. Meski jumlah lulusan dari lembaga swasta akan lebih besar bahkan dapat mencapai 10.000 orang, sedangkan pemerintah hanya berkisar 120-an orang," tuturnya. (yuni naibaho)
SUMBER : MEDAN BISNIS
0 komentar:
Posting Komentar