Pages

Subscribe:

Labels

Laman

Minggu, 28 Februari 2010

Video Gempa Chili

Video Gempa Chili - Gempa Chile yang berkekutan 8,8 Skala Righter dan berpotensi menyebabkan tsunami sejauh ini telah memakan korban jiwa sebanyak 47 orang. Presiden Chile, Michelle Bachelet telah mengkonfirmasi tentang jumlah korban yang meninggal, namun yakin bahwa jumlah korban akan terus bertambah.

klik dibawah ini untuk melihat

Video Gempa Chili

Gempa dahsyat itu diberitakan sejauh ini telah merusak sejumlah bangunan di ibukota Santiago dan memutus aliran telepon dan listrik di bagian negara itu.

Seorang pria yang menjadi saksi mata gempa Chile mengungkapkan belum pernah merasakan guncangan gempa sedahsyat yang terjadi saat ini.

"Sepanjang hidup saya belum penah merasakan guncangan gempa seperti ini. Rasanya seperti kiamat," kata seorang pria kepada jaringan televisi dari kota Temuco, tempat rusaknya sejumlah bangunan dan memaksa staf mengevakuasi rumah sakit regional.

Badan Survei Geologi AS (USGS) mengatakan pusat gempa itu terletak di 90km sebelah utara kota Concepcion, Chili selatan-tengah, berkedalaman 35km, pada pukul 3.34 waktu setempat atau pukul 13.34 WIB.

Jaringan televisi dan radio setempat melaporkan, sejumlah bangunan runtuh di kota Curico dan merusak sejumlah bangunan lainnya di kota bersejarah Santiago, sekitar 320km sebelah utara pusat gempa.

Bandara internasional di ibu kota Santiago terpaksa ditutup, sebuah jembatan bebas hambatan runtuh dan puing-puing bangunan menutup jalan. Di beberapa bagian ibu kota Santiago gelap gulita akibat aliran listrik terputus, komunikasi tidak berfungsi di kawasan dekat pusat gempa.

Presiden Bachelet menyerukan rakyat untuk tetap tenang. "Dengan gempa sedahsyat ini tidak dapat dipungkiri akan menelan banyak korban jiwa dan luka-luka," kata wanita presiden itu.

Peringatan dini tsunami sempat disiarkan di Chile, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika, dan Antartika. Namun, Angkatan Laut Chile mengatakan perkiraan tsunami di selatan Chile telah dicabut, radio lokal melaporkan.

0 komentar:

Posting Komentar